Al Qur'an

Islamic Products


Browse other personalized gifts from Zazzle.

06 Februari 2010

Cuplikan Kisah Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani

1. Telah diceritakan di dalam sebuah riwayat:Pada suatu hari, di tahun 537 Hijrah, seorang lelaki dari kota Baghdad (dikatakan oleh sesetengah perawi bahawa lelaki itu bernama Abu Sa‘id ‘Abdullah ibn Ahmad ibn ‘Ali ibn Muhammad al-Baghdadi) datang bertemu asy-Syaikh Jilani, dan berkata, bahwa dia mempunyai seorang anak perempuan cantik berumur enam belas tahun bernama Fatimah. Anaknya tersebut telah diculik (diterbangkan) dari atas anjung rumahnya oleh seorang jin.Maka asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani pun menyuruh lelaki itu pergi pada malam hari itu, ke suatu tempat bekas rumah roboh, di satu kawasan lama di kota Baghdad bernama al-Karkh.
“Carilah bonggol yang kelima, dan duduklah di situ. Kemudian, gariskan satu bulatan sekelilingmu di atas tanah. Kala engkau membuat garisan, ucapkanlah “Bismillah, dan di atas niat asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani ” Apabila malam telah gelap, akan datang kepadamu beberapa kumpulan jin, dengan berbagai rupa dan bentuk. Janganlah engkau takut. Apabila waktu hampir terbit fajar, akan datang pula raja jin dengan segala bala tentaranya yang besar. Dia akan bertanya hajatmu. Katakan kepadanya bahwa aku telah menyuruh engkau datang bertemu dengannya. Kemudian ceritakanlah kepadanya tentang kejadian yang telah menimpa anak perempuanmu itu.”
Lelaki itu pun pergi ke tempat tersebut dan melaksanakan arahan asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani itu. Beberapa saat kemudian datanglah jin-jin yang mencoba menakut-nakuti, tetapi jin-jin itu tidak kuasa melintasi garis bulatan itu. Jin-jin itu datang silih berganti, kelompok demi kelompok. Dan akhirnya, datanglah sang raja jin yang sedang menunggang seekor kuda beserta bala tentaranya yang besar dan hebat.
Raja jin itu pun memberhentikan kudanya di luar garis bulatan tadi dan bertanya: “Wahai manusia, apakah hajatmu?” Lelaki itu menjawab, “Aku telah disuruh oleh asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani untuk bertemu denganmu.”
Begitu mendengar nama asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani diucapkan, sontak raja jin tersebut turun dari kudanya seraya mencium bumi. Raja jin itu pun kemudian duduk di atas bumi, diikuti oleh seluruh bala tentaranyanya. Kemudian, raja jin itu pun bertanya tentang masalah lelaki tersebut. Lelaki itu pun menceritakan kisah anak perempuannya yang diculik oleh seorang jin. Setelah mendengar cerita lelaki itu, raja jin itu pun sontak marah seraya memerintahkan kepada bala tentaanya agar mencari si jin yang bersalah itu. Beberapa waktu kemudian, dibawalah ke hadapan raja jin tersebut, seorang jin lelaki dari negara Cina bersama dengan anak manusia perempuan yang telah diculiknya.
Raja jin itu pun bertanya, “Mengapa engkau sambar anak perampuan manusia ini? Tidakkah engkau tahu, dia ini berada di bawah naungan al-Quthb?”Jin lelaki dari negara Cina itu berkata, bahwa dia telah jatuh cinta dengan anak perempuan manusia itu. Raja jin itu memerintahkan kepadanya agar dipulangkan gadis itu kepada bapanya, dan jin dari negara Cina itu dikenakan hukuman pancung kepala.Lelaki itu pun mengungkapkan rasa takjubnya kepada raja jin atas segala perbuatannya, yang sangat takut dan patuh kepada asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani.
Raja jin itu berkata pula, “Sudah tentu, karena asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani bisa melihat dari rumahnya semua kelakuan jin-jin yang jahat. Dan mereka semua sedang berada di sejauh-jauh tempat di atas bumi, karena telah lari dari sebab kehebatannya. Allah Ta’ala telah menjadikan asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani bukan saja al-Qutb bagi umat manusia, bahkan juga ke atas seluruh bangsa jin.”
2. Telah diceritakan di dalam sebuah riwayat:Pada suatu hari, istri-istri asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani bertemu dengannya dan berkata, “Wahai suami kami yang terhormat, anak lelaki kecil kita telah meninggal dunia. Namun kami tidak melihat setitik air mata pun yang mengalir dari mata kekanda dan tidak pula kekanda menunjukkan tanda kesedihan. Tidakkah kekanda menyimpan rasa belas kasihan terhadap anak lelaki kita, yang merupakan sebagian darah daging kekanda sendiri? Kami semua sedang dirundung kesedihan, namun kekanda masih juga meneruskan pekerjaan biasa kekanda, seolah-olah tiada sesuatu pun yang telah berlaku. Kekanda adalah pemimpin dan pelindung kami di dunia dan di akhirat. Tetapi jika hati kekanda telah menjadi keras sehingga tiada lagi menyimpan rasa belas kasihan, bagaimana kami dapat bergantung kepada kekanda di Hari Pembalasan kelak?”
Maka berkatalah asy-Sayikh Abdul Qodir al-Jilani “Wahai isteri-isteriku yang tercinta! Janganlah kamu semua menyangka hatiku ini keras. Aku menyimpan rasa belas kasihan di hatiku terhadap seluruh makhluk, sampai terhadap orang-orang kafir dan juga terhadap anjing-anjing yang menggigitku. Aku berdoa kepada Allah agar anjing-anjing itu berhenti menggigit, bukan karena aku takut digigit, tetapi aku takut nanti manusia lain akan melontar anjing-anjing itu dengan batu. Tidakkah kamu mengetahui bahwa aku mewarisi sifat belas kasihan Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, yang telah diutus Allah sebagai rahmat untuk sekelian alam?”
Maka wanita-wanita itu pun berkata pula, “Kalau benar kekanda mempunyai rasa belas kasihan terhadap seluruh makhluk Allah, sampai kepada anjing-anjing yang menggigit kekanda, kenapa kekanda tidak menunjukkan rasa sedih atas kehilangan anak lelaki kita yang telah meninggal ini?”
Asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani pun menjawab, “Wahai isteri-isteriku yang sedang berdukacita, kamu semua menangis karena kamu semua merasa telah berpisah daripada anak lelaki kita yang kamu semua sayangi. Tetapi aku sentiasa bersama dengan orang-orang yang aku sayangi. Kamu semua telah melihat anak lelaki kita di dalam satu ilusi yang disebut dunia. Kini, dia telah meninggalkannya lalu berpindah ke satu tempat yang lain. Allah telah berfirman (Surat al-adid, ayat 20) “dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan hanyalah satu ilusi saja.” Memang dunia ini adalah satu ilusi, untuk mereka yang sedang terlena. Tetapi aku tidak terlena – aku melihat dan waspada. Aku telah melihat anak lelaki kita sedang berada di dalam bulatan masa, dan kini dia telah keluar darinya. Namun aku masih dapat melihatnya. Dia kini berada di sisiku. Dia sedang bermain-main di sekelilingku, sebagaimana yang pernah dia lakukan pada masa dahulu. Sesungguhnya, jika seseorang itu dapat melihat Kebenaran melalui mata hatinya, sama dengan yang dilihatnya masih hidup ataupun sudah mati, maka Kebenaran itu tetap tidak akan hilang.”
3. Telah bercerita asy-Syaikh Abduh Hamad ibn Hammam:Pada mulanya aku memang tidak suka kepada asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani. Walaupun aku merupakan seorang saudagar yang paling kaya di kota Baghdad waktu itu, aku tidak pernah merasa tenteram ataupun berpuas hati.Pada suatu hari, aku telah pergi menunaikan solat Jum’at. Ketika itu, aku tidak mempercayai tentang cerita-cerita karomah yang dikaitkan pada asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani. Sesampainya aku di masjid itu, aku dapati beliau telah ramai dengan jamaah. Aku mencari tempat yang tidak terlalu ramai, dan kudapati betul-betul di hadapan mimbar.
Di kala itu, asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani baru saja mulai untuk khutbah Jumaat. Ada beberapa perkara yang disentuh oleh asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani yang telah menyinggung perasaanku. Tiba-tiba, aku terasa hendak buang air besar. Untuk keluar dari masjid itu, memang sukar dan agak mustahil. Dan aku dihantui perasaan gelisah dan malu, aku khawatir dan takut buang air besar di sana di depan orang banyak. Dan kemarahanku terhadap asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani pun bertambah dan memuncak.
Pada saat itu, asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani turun dari atas mimbar itu dan berdiri di hadapanku. Sambil beliau terus memberikan khutbah, beliau menutup tubuhku dengan jubahnya. Tiba-tiba aku sedang berada di satu tempat yang lain, yakni di satu lembah hijau yang sangat indah. Aku lihat sebuah anak sungai sedang mengalir perlahan di situ dan keadaan sekelilingnya sunyi sepi, tanpa kehadiran seorang manusia.Aku pergi membuang air besar. Setelah selesai, aku mengambil wudlu. Ketika aku sedang berniat untuk pergi bersolat, dan tiba-tiba diriku telah berada ditempat semula di bawah jubah asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani. Dia telah mengangkat jubahnya dan menaiki kembali tangga mimbar itu.Aku sungguh-sungguh merasa terkejut. Bukan karena perutku sudah merasa lega, tetapi juga keadaan hatiku. Segala perasaan marah, ketidakpuasan hati, dan perasaan-perasaan jahat yang lain, semuanya telah hilang.
Selepas sembahyang Jum’at berakhir, aku pun pulang ke rumah. Di dalam perjalanan, aku menyadari bahwa kunci rumahku telah hilang. Dan aku kembali ke masjid untuk mencarinya. Begitu lama aku mencari, tetapi tidak aku temukan, terpaksa aku menyuruh tukang kunci untuk membuat kunci yang baru.
Pada keesokan harinya, aku telah meninggalkan Baghdad dengan rombonganku karena urusan perniagaan. Tiga hari kemudian, kami telah melewati satu lembah yang sangat indah. Seolah-olah ada satu kuasa ajaib yang telah menarikku untuk pergi ke sebuah anak sungai. Barulah aku teringat bahwa aku pernah pergi ke sana untuk buang air besar, beberapa hari sebelum itu. Aku mandi di anak sungai itu. Ketika aku sedang mengambil jubahku, aku telah temukan kembali kunciku, yang rupa-rupanya telah tertinggal dan telah tersangkut pada sebatang dahan di situ.Setelah aku sampai di Baghdad, aku menemui asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani dan menjadi anak muridnya.
4. Telah diceritakan di dalam sebuah riwayat:Pada suatu hari, asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani berjalan-jalan dengan beberapa muridnya di padang pasir. Waktu itu hari sangat panas, dan mereka sedang berpuasa. Oleh karena itu mereka merasa letih dan dahaga.Tiba-tiba, sekumpulan awan muncul, yang melindungi mereka dari panas terik matahari. Setelah itu, sebatang pohon kurma dan sebuah kolam air muncul di hadapan mereka. Mereka terpesona. Kemudian satu cahaya besar yang berkilauan, muncul dari celah awan di hadapan mereka dan terdengaranlah satu suara dari dalamnya yang telah berkata, “Wahai ‘Abdul Qadir, akulah Tuhanmu. Makan dan minumlah, karena pada hari ini, telah aku halalkan untuk engkau segala apa yang telah aku haramkan untuk orang-orang lain.”
Asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani pun melihat ke arah cahaya itu dan berkata, “Aku berlindung kapada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”Tiba-tiba, cahaya, pohon kurma dan kolam itu semuanya hilang dari pandangan mata. Maka kelihatanlah Iblis di hadapan mereka dengan bentuk rupanya yang asli.Iblis bertanya, “Bagaimanakah engkau dapat mengetahui bahwa itu sebenarnya adalah aku?”Asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani menjawab, “Syariat itu sudah sempurna, dan tidak akan berubah sampai Hari Kiamat. Allah tidak akan mengubah yang haram kepada yang halal, walaupun untuk orang-orang yang menjadi pilihanNya (waliNya).”
Maka Iblis pun berkata lagi untuk menguji asy-Sayikh Abdul Qodir al-Jilani “Aku telah mampu menipu 70 kaum daripada golongan as-salikin (yakni orang-orang yang menempuh jalan kerohanian) dengan cara ini. Ilmu yang engkau miliki lebih luas daripada ilmu mereka. Apakah hanya ini jumlah pengikutmu? Sudah sepatutnya semua penduduk bumi ini menjadi pengikutmu, karena ilmumu menyamai ilmu para nabi.”
Asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani menjawab, “Aku berlindung dengan Allah Yang Maha Mendengar, Yang Maha Mengetahui, daripada engkau. Bukanlah karena ilmuku aku terselamat, tetapi karena rahmat daripada Allah, Pengatur sekelian alam.”
dikutip dari : http://ponpesalfithrahgp.wordpress.com

02 Agustus 2009

Kisah Cerita Luqman Al-Hakim

Dalam sebuah riwayat menceritakan, pada suatu hari Luqman Hakim telah masuk ke dalam pasar dengan menaiki seekor himar, manakala anaknya mengikut dari belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, setengah orang pun berkata, 'Lihat itu orang tua yang tidak bertimbang rasa, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki."Setelah mendengarkan desas-desus dari orang ramai, maka Luqman pun turun dari himarnya itu, lalu diletakkan anaknya di atas himar itu. Melihat yang demikian, maka orang di passar itu berkata pula, "Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya sedap menaiki himar itu, sungguh kurang adab anak itu."Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman pun terus naik ke atas belakang himar itu bersama-sama dengan anaknya. Kemudian orang ramai pula berkata lagi, "Lihat itu dua orang menaiki seekor himar, adalah sungguh menyiksakan himar itu."Oleh karena tidak suka mendengar percakapan orang, maka Luqman dan anaknya turun dari himar itu, kemudian terdengar lagi suara orang berkata, "Dua orang berjalan kaki, sedangkan himar itu tidak dikendarai."Dalam perjalanan mereka kedua anak-bapak itu pulang ke rumah, Luqman Hakim telah menasihati anaknya tentang sikap manusia dan telatah mereka, katanya, "Sesungguhnya tiada terlepas seseorang itu dari percakapan manusia. Maka orang yang berakal tidaklah dia mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah SWT saja. Barang siapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam tiap-tiap perkara."Kemudian Luqman Hakim berpesan kepada anaknya, katanya, "Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir.Sesungguhnya tiadalah orang fakir itu melainkan tertimpa kepadanya tiga perkara, yaitu:1. Tipis keyakinannya (iman) tentang agamanya2. Lemah akalnya (mudah tertipu dan diperdayai orang) dan,3. Hilang kemuliaan hatinya (keperibadiannya)Dan lebih celaka lagi daripada tiga perkara itu ialah orang-orang yang suka merendah-rendahkan dan meringan-ringankannya."Wallahu’alam Bishshowab.

12 Juli 2009

Dengar Suaranya, Simak Terjemahannya

Sisihkan waktu anda setiap hari untuk mengaji meskipun hanya beberapa ayat Al Qur'an. Selain mendengar bacaan, anda bisa menyimak terjemahan surah dalam bahasa Indonesia. Silahkan pilih surat yang ingin anda dengar dan ikuti, klik pada layar pilihan. Untuk menghentikan sementara, klik di tengah layar dan untuk melanjutkan, klik sekali lagi. Insya Allah bermanfaat....

Free Download Islamic Wallpapers - Wallpaper Islami

Islamic Wallpapers for your PC desktop: see and experience the beauty of Islam through the Islamic Calligraphy, mosque, Interior ornament of mosque and beautiful names of Allah.

Hiasilah desktop anda dengan Wallpaper Islami agar selalu mengingatkan kita kepada Allah SWT. Wallpaper ini didesign khusus dengan bagian kiri polos, agar tampilan tidak semrawut karena biasanya di bagian kiri monitor terdapat banyak icon-icon program maupun file. Tersedia gambar dengan tema masjid Nabawi, Masjid Kubah Emas Depok, Interior Masjid, Mihrab dan Masjid kuno.

DOWNLOAD

Free wallpaper, free screensaver, islam screensaver, free islam screensave, download screensaver, free download screensaver, islamic screensaver, free islamic screensaver, makkah screensaver, madina screensaver, islamic calligraphy, makkah, madina, islam place, islamic place, islamic wallpaper, makkah wallpaper, madina wallpaper, free wallpaper, desktop wallpaper, screensaver, screensavers, download islam screensaver, windows screensaver, islamic news, islamicsaver, fantastic screensaver, islamic miracle, desktop screensaver, islamic world.


Link to Related Islam :
Baitulmaal Organization
Baitulmaal. strives to aid the sick, aged, and helpless, with plans to improve sanitation and prevent disease, to encourage social and domestic hygiene, and future plans to build, repair, and maintain schools. Baitulmaal began its efforts in combining the resources and talents of those who give their time and financial support, to build a strong and lasting bridge over the abyss of poverty, dissolution, and ruin, amidst impoverished and war torn communities. Baitulmaal serving world wide: Africa, Asia, and Middle east Baitulmaal is recognized and registered as a non-profit, non-political, 501(c)(3) tax exempt organization.

Islamic Forum
You will find content here that unites all of us in the Love of the same God. The God of Abraham, Moses, Jesus, and Mohammed (pbut). Find out the truth about Islam and the Moslem perspective on many subjects ranging from the environment to terrorism, and from human rights to animal rights. Find simple yet frank analyses in comparative religion, promoting better appreciation one to another.

Holy Islamic Pictures
Khazara Innovation promoting holy islamic pictures of mecca, dome of rock, al-masjidun-nabavisharif, holy places of islam, al-mandina, gumbad-e-sakhra, haram sharif, al-quds, al-kaba, islamic shrines, al-masjid-al-haram, gumbad-e-khazra and green dome.


Tilawat Videos
MarkazIslam: Share your Islamic videos, Talawat, naats, qawali, Islamic debates, Noha, Nasheed, ramdan videos, with friends and family.

Moslim Boutique - Islamic Clothing
Rumah Aulia is an online boutique of moslem clothing. offering Islamic clothing with best quality design and materials.

Tasbeeh, Rosary, Sab'hah, Beads
Emerald Nile began with a mission; "Education can make a difference." We continue to sponsor young people on Lombok Island who are unable to attend school because they do not have sufficient money for daily needs. Emerald Nile leads the way with more innovations. Our hats (taqiyah, kopiah, kufi) carry a message in word and through symbols. These are supported by detailed artistry and workmanship. Yes, Asma' al husna in Arabic is correct and complete. Note the use of symbols. They are geometric elements of Islamic arts and architecture and are featured with a purpose. Emerald Nile attempts to educate in all we do. The distribution of the Umrah T-shirt and Ihram clothing for men is limited to one agency per country or region, depending upon population demographics. The national flag can be applied free of charge to shirts delivered to the country from where the order is placed by LOC (Letter of Credit) or by wire transfer. A 30% deposit is required at the time the order is placed. The balance is due prior to loading the goods to a 20' - 40' container. Order early in that these steps take time. We want to assure delivery on a timely basis.

Hijab Girl
Low price online hijab store selling quality hijabs, shawls, al-amira hijabs and hijab accessories. HijabGirl™ is an American born moslem woman whose real identity remains hidden. Post 9/11, HijabGirl™ witnessed an alarming growth in prejudice against moslem in North America. In particular, moslem sisters in hijab were an easily identifiable target. As a result, they had to endure uncomfortable stares and mumbled anti-moslem comments on a regular basis. In worse cases, they have been subjected to verbal and physical attacks. This unacceptable level of prejudice and its impact on sisters prompted HijabGirl™ to take action.

Artizara - Contemporary Islamic, Arabic, Muslim Clothing
Contemporary Modest and Traditional Middle East-inspired clothing fashions in a modern, eclectic sty. Islamic Jewelry Sterling silver ring features the word 'Allah' (God) hand engraved by Turkish artisans, overlaid with a polished cabochon quartz crystal. Ring back is easily adjustable for variable sizing.

SHUKR Modest and Islamic Clothing
SHUKR is a high quality producer of Islamic and modest clothing for women, men and children. Famous for creating unique designs, SHUKR was the first to introduce contemporary styled Islamic clothing for a new generation. SHUKR manufactures and retails its own brand of modern modest and Islamic clothing for women, men, and children. Skirts, Tops, Jackets, Scarves, etc

17 Juni 2009

Asma Ul-Husna

"Sesungguhnya Allah s.w.t mempunyai 99 nama, yaitu seratus kurang satu, barangsiapa menghitungnya (menghafal seluruhnya) masuklah ia kedalam syurga" - Riwayat Bukhari
1. Allah 2. Ar-Rahman - Maha Pemurah 3. Ar-Rahim - Maha Penyayang 4. Al-Malik - Maha Merajai/Pemerintah 5. Al-Quddus - Maha Suci 6. As-Salam - Maha Penyelamat 7. Al-Mu’min - Maha Pengaman 8. Al-Muhaymin - Maha Pelindung/Penjaga 9. Al-’Aziz - Maha Mulia/Perkasa 10. Al-Jabbar - Maha Pemaksa 11. Al-Mutakabbir - Maha Besar 12. Al-Khaliq - Maha Pencipta 13. Al-Bari’ - Maha Perancang 14. Al-Musawwir - Maha Menjadikan Rupa Bentuk 15. Al-Ghaffar - Maha Pengampun 16. Al-Qahhar - Maha Menundukkan 17. Al-Wahhab - Maha Pemberi 18. Ar-Razzaq - Maha Pemberi Rezeki 19. Al-Fattah - Maha Pembuka 20. Al-’Alim - Maha Mengetahui 21. Al-Qabid - Maha Penyempit Hidup 22. Al-Basit - Maha Pelapang Hidup 23. Al-Khafid - Maha Penghina 24. Ar-Rafi’ - Maha Tinggi 25. Al-Mu’iz - Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan 26. Al-Muthil - Maha Merendahkan 27. As-Sami’ - Maha Mendengar 28. Al-Basir - Maha Melihat 29. Al-Hakam - Ma! ha Menghukum 30. Al-’Adl - Maha Adil 31. Al-Latif - Maha Halus 32. Al-Khabir - Maha Waspada 33. Al-Halim - Maha Penyantun 34. Al-’Azim - Maha Agung 35. Al-Ghafur - Maha Pengampun 36. Ash-Shakur - Maha Pengampun 37. Al-’Aliyy - Maha Tinggi Martabat-Nya 38. Al-Kabir - Maha Besar 39. Al-Hafiz - Maha Pelindung 40. Al-Muqit - Maha Pemberi Keperluan 41. Al-Hasib - Maha Mencukupi 42. Aj-Jalil - Maha Luhur 43. Al-Karim - Maha Mulia 44. Ar-Raqib - Maha Pengawas 45. Al-Mujib - Maha Mengabulkan 46. Al-Wasi’ - Maha Luas Pemberian-Nya 47. Al-Hakim - Maha Bijaksana 48. Al-Wadud - Maha Pencinta 49. Al-Majid - Maha Mulia 50. Al-Ba’ith - Maha Membangkitkan 51. Ash-Shahid - Maha Menyaksikan 52. Al-Haqq - Maha Benar 53. Al-Wakil - Maha Berserah 54. Al-Qawiyy - Maha Memiliki Kekuatan 55. Al-Matin - Maha Sempurna Kekuatan-Nya 56. Al-Waliyy - Maha Melinuingi 57. Al-Hamid - Maha Terpuji 58. Al-Muhsi - Maha Menghitung 59. Al-Mubdi’ - Maha Memulai/Pemula 60. Al-Mu’id - Maha Mengembalikan 61. Al-Muhyi - Maha Menghidupkan 62. Al-Mumit - Maha Mematikan 63. Al-Hayy - Maha Hidup 64. Al-Qayyum - Maha Berdiri Dengan Sendiri-Nya 65. Al-Wajid - Maha Menemukan 66. Al-Majid - Maha Mulia 67. Al-Wahid - Maha Esa 68. As-Samad - Maha Diminta 69. Al-Qadir - Maha Kuasa 70. Al-Muqtadir - Maha Menentukan 71. Al-Muqaddim - Maha Mendahulukan 72. Al-Mu’akhkhir - Maha Melambat-lambatkan 73. Al-’Awwal - Maha Pemulaan 74. Al-’Akhir - Maha Penghabisan 75. Az-Zahir - Maha Menyatakan 76. Al-Batin - Maha Tersembunyi 77. Al-Wali - Maha Menguasai Urusan 78. Al-Muta’ali - Maha Suci/Tinggi 79. Al-Barr - Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan) 80. At-Tawwab - Maha Penerima Taubat 81. Al-Muntaqim - Maha Penyiksa 82. Al-’Afuww - Maha Pemaaf 83. Ar-Ra’uf - Maha Mengasihi 84. Malik Al-Mulk - Maha Pemilik Kekuasaan 85. Zhul-Jalali wal-Ikram - Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan 86. Al-Muqsit - Maha Mengadili 87. Aj-Jami’ - Maha Mengumpulkan 88. Al-Ghaniyy - Maha Kaya Raya 89. Al-Mughni - Maha Penberi Kekayaan 90. Al-Mani’ - Maha Membela/Menolak 91. Ad-Darr - Maha Pembuat Bahaya 92. An-Nafi’ - Maha Pemberi Manfaat 93. An-Nur - Maha Pemberi Cahaya 94. Al-Hadi - Maha Pemberi Petunjuk 95. Al-Badi’ - Maha Indah/Tiada Bandingan 96. Al-Baqi - Maha Kekal 97. Al-Warith - Maha Membahagi/Mewarisi 98. Ar-Rashid - Maha Pandai/Bijaksana 99. As-Sabur - Maha Penyabar